Jakarta – Sekelompok pelajar SMA melakukan tawuran di perlintasan rel kereta di Jalan Panjang, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Akibatnya, pelajar tersebut tewas tertabrak KRL.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Kamis (18/7) sekitar pukul 18.00 WIB. Korban seorang pelajar berpakaian SMA berlari ke tengah pelintasan sambil mengacungkan senjata tajam dan berakhir tertabrak KRL.
Berikut fakta-fakta kejadiannya yang dirangkum detikcom, Sabtu (20/7/2024).
Tawuran di Pelintasan KRL
Petugas pelintasan, Amarullah Hadi, yang ketika itu bertugas jaga, menyaksikan seluruh rangkaian kejadian sejak awal. Pria yang biasa dipanggil Amar itu menceritakan, pada saat itu, akan ada dua kereta yang lewat bersilangan. Kereta pertama adalah kereta bandara yang melintas tanpa hambatan, kedua adalah kereta rel listrik (KRL) yang kemudian menabrak pelajar tersebut.
“Awalnya kereta bandara melintas lebih dulu tuh. Kemudian kereta KRL, kan silang dua. Saat KRL ini mau melintas, di situ langsung kejadian tawuran. Nggak tahu, pokoknya tiba-tiba ada tawuran aja di situ,” kata Amar kepada detikcom, Jumat (19/7).
Kata Amar, korban dan rekannya awalnya melintas di kawasan itu pakai motor. Kemudian mereka turun dan mengeluarkan parang sambil lari mondar-mandir di ke arah belakang pos jaga.
“Mereka saling serang di lintasan itu. Jadi dari belakang pos ada yang nyerang. Terus si korban awalnya naik motor, diserang, turun dari motor, lalu terjadilah tawuran itu,” jelasnya.
“Dari belakang pos mancing-mancing, makanya dia nyerang ke belakang pos, nyusul si korban, saya marahin. Akhirnya si temannya ini selamat, sedangkan yang lagi nyerang di belakang pos ini nggak mendengar imbauan saya. Dia malah nyerang, nyerang, nyerang, akhirnya ketabraklah itu,” lanjut dia.
Korban Sudah Diperingatkan
Amirullah saat itu sudah menutup palang pintu perlintasan. Dia sudah memperingatkan ketiga anak itu ketika berada di pelintasan bahwa kereta akan lewat.
“Saya juga sudah memperingati ke yang tawuran itu. Saya sudah marah-marahin, temannya mau nyerang itu akhirnya mundur tuh. Tapi ada yang tidak mendengar waktu saya marahin, akhirnya terjadilah tabrakan itu,” kata Amarullah Hadi kepada detikcom, Jumat (19/7).
Sebelum insiden terjadi, Amarullah terus berteriak kepada pelajar yang tawuran itu. Sayangnya, hanya dua orang memperhatikan peringatannya.
“Iya, saya bilang, ‘Woi… awas kereta, mundur, itu kereta udah deket!’. Akhirnya yang temannya mundur. Tapi yang satu lagi nggak mendengar, akhirnya terjadi tabrakan itu,” imbuhnya.