Aset Rusunawa Marunda Dijarah Berujung 7 Pekerja Dipecat

author
1 minute, 55 seconds Read

Jakarta – Aset bangunan berupa kabel dan sejumlah besi di Rusun Marunda, Jakarta Utara (Jakut) dicuri. Pelaku pencurian merupakan petugas Rusun Marunda.
Ketujuh pekerja itu sudah dipecat. Tujuh pekerja terdiri atas lima petugas sekuriti dan dua petugas kebersihan.

Penjarahan itu ketahuan ANGKARAJA ketika salah seorang petugas pengelola tengah melintas di depan kluster C. Saat itu, petugas tersebut mendengar suara tembok dibobol. Ketika sumber suara itu dihampiri, ketahuan bahwa ketujuh pelaku tersebut sedang mencuri dan langsung dibawa ke pos sekuriti.

“Sudah kita lakukan punishment berupa pemecatan atau tidak diperpanjang status PJLP-nya. Pada saat itu ada lima orang pada saat itu karena tertangkap tangan dan untuk cleaning service itu ada dua orang,” kata eks Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II, Uye Yayat, kepada wartawan, Kamis (20/6/2024).

Uye mengatakan ketujuh pekerja itu tidak dilaporkan ke polisi karena masih memikirkan nasib keluarga pegawainya di rumah. Sehingga ketujuhnya hanya dipecat.

“Waktu tertangkap pada saat itu tidak banyak, makanya pertimbangan kita, kenapa kita tidak melaporkan ke sampai ke polisi untuk tujuh orang itu? Selain itu, juga kita pertimbangkan satu sisi udah kita pecat dan satu sisi kita juga memperhatikan keluarganya saat itu,” ucapnya.

“Melakukan punishment (hukuman) berupa pemecatan, tidak diperpanjang status PJLP-nya,” sambungnya.

Warga Ikut Menjarah
Selain pegawai rusun yang tertangkap tangan, ada pula warga yang ikut menjarah aset hunian di Klaster C. Saat warga itu mencuri, para petugas keamanan belum pernah menangkap tangan mereka sebab jumlah petugas keamanan saat itu belum cukup untuk menjaga seluruh area Rusunawa Marunda

“Pada saat kejadian-kejadian (pencurian) seperti itu, ya, terdeteksinya banyak warga lain gitu di luar dari anggota kita sekuriti (yang ikut mencuri aset). Di luar warga rusun dan warga rusun ada (yang ikut mencuri),” ungkapnya.

Uye menduga pagar di kluster C Rusunawa Marunda dicuri oleh para pengepul besi. Ia mengatakan para pengepul mulai mengambil besi ketika kluster C sudah tidak berpenghuni karena dianggap tidak layak ditempati.

“Seperti pengepul besi, besinya diketok-ketok, diambil. Nah, itu yang dikiloin oleh mereka,” ucapnya

Para pencuri juga mengambil besi-besi di setiap unit hunian di Klaster C hingga tidak tersisa dan tidak pernah tertangkap saat melakukan aksinya.

“Kalau diketahui, sudah pasti ditangkap,” tegas Uye.

Berdasarkan informasi yang Uye ketahui, pencuri mulai mengambil pagar setelah 500 unit kluster C besinya habis tak tersisa.

“Sepengetahuan saya, memang (pencurian) dilakukan di dalam dulu. Ketika di dalam sudah kelihatan habis, maka mereka baru keluar,” ungkapnya.

Similar Posts